CARANECOM

Caranecom is a Informative Blogging, place of Information and Learning

Metode Pelaksanaan Timbunan Tanah Atau Urugan Tanah Kembali


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Pekerjaan Persiapan
- Pembersihan Lokasi Pekerjaan
- Pengukuran dan pemasangan bowplank
- Galian Tanah Biasa
- Pasangan Batu Kosong
- Pasangan Batu Kali/Belah 1 : 4
- Pekerjaan Beton K. 225
- Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
 
Pekerjaan Urugan Kembali adalah : 
Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi yang ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini sepenuhnya akan kami laksanakan dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu : Pekerjan dan Mandor dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan baik. Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :
1. Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
2. Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah ditentukan dan dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan alat yang telah ditentukan.
3. Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual hinggan membentuk ukuran yang sudah ditentukan, sesuai mal yang dibikin disiram dan dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem pemadatan dilakukan perlapis min per 10-20cm urugan.Timbunan dari bekas galian diambil dari stockpile (timbunan tanah acak/random fil), dilaksanakan untuk timbunan mengisi ruang antara bidang ’timbunan filter’ dan tanggul penutup, kantung lumpur dan, lain-lain. 


Tahapan pekerjaan timbunan adalah sebagai berikut : 
Pekerjaan timbunan dilaksanakan juga bagian bangunan yang sudah dikerjakan (pasangan batu atau beton) sudah cukup usia dan cukup kuat terhadap gangguan akibat pekerjaan penimbunan dan pemadatan, atas persetujuan Direksi. Pekerjaan timbunan dilaksanakan layer per layer dan dipadatkan. Ketebalan tiap layer maksimal adalah 0.20 m. Alat pemadat yang dipergunakan adalah hand stamper. Hand stamper dipergunakan pada bagian perbatasan antara bidang timbunan dan bidang struktur. 

Pekerjaan timbunan tanah random juga dilakukan layer per layer dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknis.Semua material timbunan, baik dari hasil galian atau dari stock pile ataupun dari borrow area harus memenuhi syarat kualitas dan bebas dari bahan-bahan organik seperti tonggak-tonggak kayu, semak belukar, rerumputan, akar-akaran dan sejenisnya, disamping itu juga harus bebas dari bongkahan batu cadas dengan diameter lebih dari 15 cm atau bahan-bahan lain yang oleh direksi dianggap akan membahayakan konstruksi. Material untuk timbunan yang diijinkan adalah material yang mempunyai sifat dan gradasi baik. 

Bila kadar air material ditempat pengambilan lebih rendah dari kadar air optimum, maka harus dilakukan pembasahan material timbunan dilokasi pengambilan atau tempat dimana material timbunan dihampar sebelum dipadatkan. Pemadatan harus menggunakan hand stamping atau peralatan lain yang disetujui Direksi sehingga menghasilkan kepadatan 90 % . Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk urugan diatas tanah asli harus rapat air,dan tidak boleh ada rembesan sesudah diisi dengan debit maksimum. 


Apabila pekerjaan pemadatan timbunan sudah selesai maka harus diikuti dengan pembentukan dan perapihan timbunan sesuai garis rencana atau sesuai dengan perintah Direksi.
Proses Pelaksanaan : 
Material diangkut/ditimbun kelokasi timbunan menggunakan tenaga manual. Material hasil galian yang oleh Direksi dinyatakan tidak layak, tidak akan digunakan dan disingkirkan dari lokasi timbunan Penghamparan/Penimbunan digunakan perlapis/perlayer dengan ketentuan min 20 cm tebal lapisan timbunan.



Dilanjutkan dengan menyiramkan air dengan mesin pompa air disemburkan secara sporadis ke area timbunan sampai tingkat kekedapan sesuai permintaan direksi. Setelah dinyatakan cukup kering/air sudah benar-benar meresap diadakan pemadatan menggunakan hand stamper. 

Proses pemadatan dilakukan secara roll back baik dengan arah vertikal atau horizontal bidang timbunan min sistem roll back (bolak-balik) Dilanjutkan ke lapisan berikutnya dengan sistem yang sama, apa bila hasil timbunan setiap layernya terdapat penurunan timbunan yang menurut direksi kurang/cacat, maka akan ditimbun dan dipadatkn kembali. 

Jumlah material timbunan kembali ternyata kurang untuk menimbun maka kontraktor pelaksana akan mengadakan bahan timbunan yang sesuai spesifikasi teknis yang biayanya akan ditanggung oleh kontraktor pelaksana.


Demikianlah metode pelaksanaan pekerjaan ini dibuat dan pada pelaksanaanya tetap perlu mendapatkan petunjuk dan arahan dari pengawas dan pemilik pekerjaan nantinya dilapangan.