Salam Caranecom
Setelah sebelumnya Caranecom membahas tentang Pengertian Manajemen Konstruksi, maka pada kesempatan kali ini Caranecom akan berbagi bersama untuk Rarangkuman manajemen konstruksi
Beberapa pengertian managemen menurut para ahli antara lain: sebagai ilmu dan seni (Management is a Science and Art), system dan proses (Management as a System, Process) juga manajemen sebagai suatu fungsi dan kelompok/kumpulan orang (Management as a Function a Group of People), serta
manajemen adalah sebagai profesi (Management as a Profession) ini sejalan dengan perkembangan ilmu manajemen dan industri yang memerlukan jasa pengetahuan dan seni manajemen,
Fungsi utama manajemen konstruksi adalah: Melaksanakan berbagai metodologi managemen secara optimal sesuai dengan tujuan dan kebutuhan proyek antara lain waktu, mutu, dan biaya serta bertindak mewakili pemilik proyek sebagai tim profesional dalam batas lingkup MK yang telah disepakati
Proyek adalah kegiatan sekali lewat, dengan waktu dan sumber daya yang terbatas untuk mencapai hasil akhir yang telah ditentukan, dalam mencapai hasil akhir kegiatan proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu, yang dikenal dengan tiga kendala (triple constrain), sedangkan kegiatan proyek dibedakan dari kegiatan operasional antara lain karena sifatnya yang dinamis, non rutin, multi kegiatan dengan intensitas yang berubah-ubah, dan memiliki siklus yang pendek.
Sasaran dari manajemen proyek sendiri yaitu mencapai pengendalian yang tepat dari suatu proyek untuk menjamin agar penyelesaiannya dapat sesuai dengan jadwal dalam batas anggaran dan kualitas yang ditetapkan. Sasaran dari manajemen proyek adalah adanya tanggungjawab tunggal yang terintegrasi ditangan Manager Proyek, serta adanya perencanaan dan pengendalian yang terintegrasi dari semua kegiatan unit-unit fungsional selama proses siklus kehidupan proyek, sedangkan kegiatan-kegiatan dalam Manajemen proyek dilakukan beraneka ragam, mulai dari perencanaan program, survey, penelitian, study kelayakan, perancangan, pengadaan/lelaang sampai pelaksanaan, sehingga akan melibatkan berbagai ahli dan pihak, (surveyor, perencana/arsitek, ahli geologi, konstruktor, kontraktor dan sebagainya)
Pengertian Manajemen Konstruksi adalah suatu metode/system atau proses pengelolaan proyek (“konstruksi”) pada seluruh tahap proyek (“perencanaan, perancangan, lelang/tender dan pelaksanaan”) secara terpadu, sitematis dan efisien untuk mencapai tujuan dari proyek secara optimal.
Tahapan proyek kontruksi sama dengan tahapan managemen proyek yang dapat dibagi menjadi: tahap perencanaan (planning), perancangan (design), pengadaan/pelelangan/tender, pelaksanaan (construction) dan pengendalian.
Baca Juga : Tujuan Manajemen Konstruksi
Pengendalian adalah proses/usaha yang sistematis dalam penetapan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, sistem informasi, umpan balik, membandingkan pelaksanaan nyata dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangannya, serta melakukan koreksi perbaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tercapai secara efektif dan efisien.
Pihak – pihak yang terlibat langsung dalam proyek adalah : Pemberi Tugas/Pemilik (owner),
Pemimpin Proyek/bagian proyek atau yang dikenal pejabat pembuat komitmen (PPK), Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Kontraktor, Sedangkan pihak – pihak yang terlibat secara tidak langsung pada proyek.
manajemen adalah sebagai profesi (Management as a Profession) ini sejalan dengan perkembangan ilmu manajemen dan industri yang memerlukan jasa pengetahuan dan seni manajemen,
Fungsi utama manajemen konstruksi adalah: Melaksanakan berbagai metodologi managemen secara optimal sesuai dengan tujuan dan kebutuhan proyek antara lain waktu, mutu, dan biaya serta bertindak mewakili pemilik proyek sebagai tim profesional dalam batas lingkup MK yang telah disepakati
Proyek adalah kegiatan sekali lewat, dengan waktu dan sumber daya yang terbatas untuk mencapai hasil akhir yang telah ditentukan, dalam mencapai hasil akhir kegiatan proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu, yang dikenal dengan tiga kendala (triple constrain), sedangkan kegiatan proyek dibedakan dari kegiatan operasional antara lain karena sifatnya yang dinamis, non rutin, multi kegiatan dengan intensitas yang berubah-ubah, dan memiliki siklus yang pendek.
Sasaran dari manajemen proyek sendiri yaitu mencapai pengendalian yang tepat dari suatu proyek untuk menjamin agar penyelesaiannya dapat sesuai dengan jadwal dalam batas anggaran dan kualitas yang ditetapkan. Sasaran dari manajemen proyek adalah adanya tanggungjawab tunggal yang terintegrasi ditangan Manager Proyek, serta adanya perencanaan dan pengendalian yang terintegrasi dari semua kegiatan unit-unit fungsional selama proses siklus kehidupan proyek, sedangkan kegiatan-kegiatan dalam Manajemen proyek dilakukan beraneka ragam, mulai dari perencanaan program, survey, penelitian, study kelayakan, perancangan, pengadaan/lelaang sampai pelaksanaan, sehingga akan melibatkan berbagai ahli dan pihak, (surveyor, perencana/arsitek, ahli geologi, konstruktor, kontraktor dan sebagainya)
Pengertian Manajemen Konstruksi adalah suatu metode/system atau proses pengelolaan proyek (“konstruksi”) pada seluruh tahap proyek (“perencanaan, perancangan, lelang/tender dan pelaksanaan”) secara terpadu, sitematis dan efisien untuk mencapai tujuan dari proyek secara optimal.
Tahapan proyek kontruksi sama dengan tahapan managemen proyek yang dapat dibagi menjadi: tahap perencanaan (planning), perancangan (design), pengadaan/pelelangan/tender, pelaksanaan (construction) dan pengendalian.
Baca Juga : Tujuan Manajemen Konstruksi
Pengendalian adalah proses/usaha yang sistematis dalam penetapan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, sistem informasi, umpan balik, membandingkan pelaksanaan nyata dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangannya, serta melakukan koreksi perbaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tercapai secara efektif dan efisien.
Pihak – pihak yang terlibat langsung dalam proyek adalah : Pemberi Tugas/Pemilik (owner),
Pemimpin Proyek/bagian proyek atau yang dikenal pejabat pembuat komitmen (PPK), Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Kontraktor, Sedangkan pihak – pihak yang terlibat secara tidak langsung pada proyek.
Terima Kasih semoga bermanfaat