CARANECOM

Caranecom is a Informative Blogging, place of Information and Learning

Beberapa Tanda Bahwa Allah Memperhatikan Kita


Ini Tanda Allah Memperhatikan Kita

Asslamuallaikum wr.wb
Manusia hidup di dunia ini tentulah harus memiliki pedoman hidup serta bersandar kepada tali keselamatan dunia dan akhirat, yaitu kepada Allah dan Nabi-Nya Muhammad SAW.

Kencenderungan manusia adalah berfikir merasa bahwa segala usahanya adalah dari diri mereka sendiri, seolah Allah tidak memperhatikan akan segala tindakan yang dilakukannya, anggapan seperti itulah yang tertanam di setiap diri manusia ia tidak menyadari bahwa tidak ada satu gerakanpun yang tanpa di gerakkan oleh Allah hingga debu terkecil yang terbang terlihat oleh mata kita adalah kehendak Allah.

Maha Suci Allah tiada pencipta selain-Nya dan tidak ada Rabb selain Dia. Tidaklah setitik debu yg kelihatan terbang tertiup angin kecuali dalam penglihatan dan jangkauan Allah serta Dia-lah yg menggerakkan dan menerbangkannya. “Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu".

Mengapa manusia dengan melebihkan nafsunya selalu merasa ingin melihat Allah, barulah ia akan memiliki keyakinan, sungguh tiada akan mampu seorang hamba yang dengan hati yang terdapat setitik noda hitam untuk melihat Zat Allah, Berhadapan dengan Malaikat ciptaan Allah saja maka akan bergetarlah seluruh persendian dan tulang belulang manusia, jangankan manusia, gunung yang kokoh
tertancap pada bumipun akan hancur berkeping-keping melihat cahaya Allah.


Dan ketahuilah akal kita sebagai manusialah yang menghalangi untuk melihat-Nya.

Bahkan para Nabi mulia, seperti nabi Musa Alaihissalam, didalam salah satu ayat Al-Qur'an menceritakan bahwa dahulu beliau juga pernah meminta kepada Allah untuk menampakkan wajah-Nya, beliau meminta ini agar kemantapan iman beliau semakin tinggi dan mantap. Walaupun memang pada akhirnya Allah tidak memberi izin untuk menampakkan diri kepada Musa namun Musa pun tetap meneguhkan permintaannya agar Allah mau mengabulkan doanya. 
Dan saat itupun Allah mengenakan cahayanya saja ke bumi lalu bumi berguncang dengan dasyat dan Musa pun pingsan, karena bumi tidak bisa menerima cahaya yang maha besar dan kuasa dari Allah SWT, saat itulah Nabi Musa memohon ampun kepada Allah SWT.
 "Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". (Al-A'raf : 143).


Ada dua cara kita dapat melihat Allah, Pertama secara hati dan iman (Zihin), kuasa melihat ini hanya terjadi pada saat kita dibumi, kedua pada saat kita diakhirat nanti (Kharij) dengan panca indra yang sesungguhnya. Nah sekarang bagaimanakah kita bisa melihat Allah secara Kharij dimuka bumi ini, dapatkah kita melihat-Nya ? jawabannya adalah tidak. Karena pada dasarnya saat kita meminta untuk melihat Allah dengan Kharij maka secara tidak langsung kita telah memaksa Allah untuk masuk kedunia panca indra kita, padahal dzat Allah tidaklah tersusun dengan panca indra.

Allah sungguh dengan nyata telah memperhatikan kita sebagai manusia dengan tuntunan dan kasih sayangnya memberi petunjuk kepada jalan yang terang untuk bisa mendekat kepadanya dengan diutusnya para Nabi dan Rasul sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan kepada seluruh alam.

Jadi jelaslah bahwa dengan diutusnya para nabi hingga nabi akhir jaman Baginda Muhammad SAW Beserta kitab-kitab sucinya termasuk pelengkap segala kitab suci yaitu Alqur'an merupakan tanda yang nyata akan perhatian Allah kepada hambanya.
Maka dengan kasih sayang dan perhatian Allah kepada Makhluk-Nya dengan mengutus para Nabi dan Rasul untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan, sebagiaman Firman-Nya : "(Mereka Kami utus selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah setelah diutusnya Rasul-rasul" (QS An-Nisa (4) :165).

Ketahuilah jika kita menjauh maka Allah pun akan menjauh dan jika kita mendekat Allah pun akan lebih dekat.

Sifat manusia adalah harus selalu di beri peringatan jika tanpa adanya peringatan manusia tidak akan mengetahui arah baik dalam hidup sehari-hari maupun dalam misi rohaninya. 
Bayangkan saja jika didunia ini Allah tidak memberikan peringatan dengan seruan Adzan yang telah diwahyukan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Tentulah manusia itu akan lalai dalam menjalankan kewajibannya melaksanakan shalat wajibnya, karena manusia akan selalu sibuk dengan mengejar nafsu dunia yang fana ini.

Allah menunjukan perhatian kepada manusia dengan berbagai macam bentuk termasuk adalah dengan sakit, maka dengan sakit itu adalah salah satu tanda bahwa Allah dekat dan memperhatikan kita, untuk mengingat mati dan mengingatkan hidupmu didunia ini hanya sesaat dan akan dengan cepat berakhir dan hanya kepada-Nya-lah semuanya akan kembali.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.” (Abu Imamah al Bahili)

Dalam hadist yang lain Rasulullah juga bersabda yang artinya “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”

Pada keempat malaikat ini Allah memberikan perintah diantaranya:

Malaikat pertama bertugas mengambil kekuatan orang yang sakit sehingga Ia menjadi lemah.

Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya.

Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.

Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Namun ketika Allah SWT  akan menyembuhkan orang yang sakit tersebut, malaikat pertama, kedua dan ketiga diperintahkan untuk mengembalikan apa yang sudah mereka ambil. 

Seperti kekuatannya, rasa lezat dilidah, serta cahaya orang yang sakit sehingga kembali terlihat kembali bersemangat. 
Namun Allah tidak meminta malaikat keempat yang sudah mengambil dosa-dosanya  untuk mengembalikan dosa orang yang sakit tersebut.

Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”

Allah menjawab: "Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.".

Sungguh kita adalah makhluk yang selalu lalai kepada pemilik hidup ini, sungguh kita adalah makhluk yang selalu merasa angkuh berjalan di bumi milik-Nya, sungguh kita adalah makhluk yang selalu menunda-nunda kesempatan yang diberikan oleh-Nya, sungguh kita adalah makhluk yang senantiasa membuat kerusakan di bumi milik-Nya, sungguh kita merupakan makhluk yang suka melanggar aturan-Nya, dan masih sangat banyak lagi sehingga manusia tidak akan dapat menghitung lagi akan perbuatannya yang menghiananti Allah.

Semoga hati kita semua akan selalu digerakkan oleh Allah dengan memiliki ketetapan hati dan selalu berjalan pada jalan-Nya yang lurus dari liku-liku hidup yang kita lalui ini.

Sungguh demi Allah pemilik jiwa ini, Artikel ini dibuat atas gerakan ketulusan hati akan perasaan bangga dan terharu dimana selama bertahun-tahun tanpa merasakan perhatian Allah tiba-tiba Allah datang dengan memberi perhatian dengan memberikan sakit.
Dan Insya Allah dengan setelah diberikan sakit ini ketetapan hati akan semakin kuat tertanam didalam setitik iman yang akan memenuhi ruang ketaqwaan.

Demikian Semoga memberi manfaat