PRIBADI
Pribadi merupakan suatu individu atas dasar keterpisahan atas masing-masing diri (Individualism) yang merupakan suatu perbedaan dengan yang lain yang memiliki tujuan dan hasrat sendiri.
Jika demikian kita masing-masing sebagai pemilik pribadi itu sendiri yang merupakan sebagai sang pemilik sejatinya, dan yang menentukan arah dari pribadi yang hidup pada diri kita itu sendiri, kemuadian apa yang kita akan lakukan,?! apakah hanya akan mengikuti alur yang ada, ataukah diam dan menunggu "masa" yang akan menuntun kita?. Dimana saat ini kecenderungan yang telah tertanam pada banyak utamanya generasi muda yang lebih berprinsip, "Santai aja toh akan indah pada waktunya", (dasar ini sesuai sejarah Lucifer dan cangkang mengerikan Rothschild dengan Iluminati, dan ). Semoga keindahan itu bukanlah suatu kesesatan!. Karena indah itu belum tentu baik, jadi janganlah terlena akan kata indah dalan hidup yang fana ini.
Sifat atas pribadi lebih menuju pada masa peralihan, dimana saat itu penanggungjawab adalah si pemilik tugas yang dititipi suatu amanah atas pribadi yang dari kuncup hingga berakhir pada mekarnya. (semoga amanah. AMIN).
Baca Juga : Jiwa Yang Tersesat
Baca Juga : Jiwa Yang Tersesat
Dari dasar pribadi yang baik tentunya akan menghasilkan pribadi yang baik, sementara dari dasar pribadi yang buruk akan menghasilkan pribadi yang buruk. harap jangan dipungkiri akan terjadinya kehancuran bumi ini merupakan dari dasar-dasar pribadi yang tanpa tertanam kabaiakan, karena hanya tertanam didalam hatinya adalah kebinasaan. Sebagaimana penyebaran dari golongan makhluk yang sebenarnya paling sesat di muka bumi ini, dan yang sebenarnya mereka adalah penduduk suku yang tinggal di daratan terkunci, dan telah menyebar yang hingga kini telah menguasai separuh kekayaan dunia yang akan digunakan untuk menyesatkan serta menhancurkan seluruh makhluk bumi.
Mengolah pribadi dilakukan dengan cara pengenalan diri dan kesyukuran hati pada Sang Baqa, Sang pemilik pribadi. Pengolahan pribadi hanya akan bisa dilakukan dengan usaha keras hingga sampai kepada Yang Haqq.
Mengolah pribadi dilakukan dengan cara pengenalan diri dan kesyukuran hati pada Sang Baqa, Sang pemilik pribadi. Pengolahan pribadi hanya akan bisa dilakukan dengan usaha keras hingga sampai kepada Yang Haqq.