Saat Istri Sudah Tidak Lagi Menghargai Suaminya

Dalam lingkran hidup yang teramat sangat singkat di dunia ini Allah telah menciptakan makhluk-Nya yaitu manusia dengan pasang-pasangan, agar memperoleh kehidupan yang damai dan tentram, serta membina hubungan rumah tangga yang sah sebagai suami dan istri, sehingganya Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang selalu menuntun agar kita senantiasa bersikap sabar ketika diuji dengan berbi musibah ataupun malapetaka, serta sikap syukur ketika diuji dengan berbagai kenikmatan dan kesenangan, sebagaimana dinyatakan Surah Al Baqarah : 155 "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira ini kepada orang-orang yang sabar. QS:Al Baqarah(2):155.

Ujian yang diberikan Allah kepada hambanya bukan hanya berupa musibah, azab atau malapetaka dan kesusahan seperti yang kita ketahui selama ini, tetapi juga bisa berupa kesenangan, kesuksesan di berbagai hal, misal memperoleh rezeki yang cukup, memiliki kesehan, ilmu pengetahuan yang tinggi, memperoleh kekuasaan dan kedudukan duniawi, dilingkungan rumah, masyarakat, atau negara dan lain sebagainya.

Dari segala segi ujian dari Allah yang akan yang akan sangat merasakan adalah seorang istri karena dengan kelembutan hatinya kadang tidak merasa mampu dalam menghadapi cobaan, dimana dewasa ini jika Allah memberikan ujian dengan kesenangan dan rezeki yang berkecukupan, kepuasan, keuntungan dan keberhasilan dalam memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga. Istri akan terlihat tenang dan mudah untuk diatur dan kadang melupakan bahwa ini merupakan ujian dari Allah, dimana didunia ini tidak ada orang yang terus menerus merasakan kebahagiaan karena sekali waktu pasti akan merasakan susah.

Namun dimana jika dalam keluarga mendapat ujian dengan persoalan-persoalan hutang, piutang, kondisi sakit, belum memiliki pekerjaan, bermasalah dalam usaha, rumah tangga, kekurangan atau kegagalan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam rumah tangga. Istri akan lebih merasakan beban dan cenderung menunjukan sikap sedikit agresif hingga mulai berani menentang suami dengan perkataan-perkataan yang menyakitkan hati dan mulai memandang rendah suami hingga tidak lagi menghargainya.
Allah mengingatkan bahwa dari semua ujian tersebut adalah fenomena kehidupan yang merupakan wujud dari ujian Allah kepada kita semua. Sehingganya kita diminta harus lulus ketika menghadapi dan menemui segala ujian tersebut yaitu dengan Sabar dan Syukur yang akan menjadikan kita lulus dari ujian Allah SWT.

 

Peran istri yang kurang menghargai suami salah satu contoh cobaan suami apakah ia dapat bersabar dalam mensikapi cobaab ini, apakah ia bisa memimpin istrinya dengan baik.

Orang yang sabar, mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dengan tetap menahan diri dari hal yang menyimpang, dan tidak akan menimpakan kesalahan kepada orang lain, menipu, mencuri, memanipulasi, menonjolkan hak dirinya tanpa menghargai dan memahami hak orang lain. Melainkan selalu bersyukur serta sadar dan yakin bahwa segala nikmat yang dimilikinya bersumber dari Allah.

Wallahu 'Alam