CARANECOM

Caranecom is a Informative Blogging, place of Information and Learning

CONTOH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN TALUD PENGAMAN TEBING SUNGAI


METODE PELAKSANAAN

Satuan Kerja          : 
Kegiatan                 :
Pekerjaan               :
Lokasi                     :
Tahun Anggaran   :

Penawar                :

A. PENDAHULUAN
Metode pelaksanaan pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah bangunan yang utuh, pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dihadapi.
Perencanaan yang matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan juga harus memperhitungkan keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai Zero Accident sesuai dengan standard OHSAS dalam proyek.

Metode ini kami buat setelah melakukan peninjauan lapangan dan mempelajari dengan seksama Dokumen Lelang dengan maksud untuk memberikan penjelasan yang lebih terperinci mengenai prosedur dan tata cara kerja yang akan dilaksanakan dilapangan serta mngutarakan asumsi-asumsi dalam pelaksanaan, sehingga kami dapat membuat suatu manajemen pelaksanaan yang lebih tepat sesuai dengan quntitas, qualitas serta waktu dan biaya yang disepakati dengan pemilik pekerjaan, sehingga pemilik pekerjaan dapat mempercayakan pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan kami.

Sesuai dengan dokumen lelang, serta spesifikasi teknis dan gambar, maka dengan ini kami buatkan metode pelaksanaan pekerjaan, dalam pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi talud pengaman tebing Sungai.

B. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan : Jelas

C. PERSIAPAN PELAKSANAAN
Kami selaku penyedia jasa akan berusaha melaksanakan pekerjaan dengan maksimal jika perusahaan kami dipercayakan sebagai pemenang lelang. Tenaga kerja yang akan digunakan adalah, akan diupayakan tenaga setempat/lokal, jika kuantitas dan kualitas tidak tersedia, kami akan datangkan dari luar lokasi pekerjaan terutama tenaga terampil dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

D. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA MASING-MASING SUB BAGIAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Tentunya setelah perusahaan kami ditunjuk sebagai pemenang pada paket pekerjaan Rehabilitasi dan rekonstruksi talud pengaman tebing sungai hal pertama yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

1. Pembersihan Lokasi
Sebelum Memulai pelaksanaan pekerjaan hal yang utama akan kami laksanakan adalah melakukan persiapan dengan membersihkan lokasi pekerjaan dari bahan-bahan atau material yang memungkinkan akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan nantinya dilapangan,
Pekerjaan pembersihan ini mencakup pengangkatan sampah-sampah material-material bekas kemudian dibuang keluar dari lokasi pekerjaan atau ditempatkan pada tempat yang telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dilapangan. 

2. Papan Nama Proyek
Pembuatan papan Nama pekerjaan dibuat pada lokasi bangunan untuk memberikan ciri atau tanda pada bangunan tersebut.
Penyedia jasa terlebih dahulu akan mengajukan desain dan spesifikasi teknis pekerjaan ini kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
Pemasangan papan nama proyek dilokasi kerja, dan untuk pemasanganya berupa jumlah, ukuran dan tulisan pada papan nama proyek di buat sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan dan akan di lakukan sebelum kegiatan pekerjaan di mulai.
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan.
Papan Nama Proyek ini dibuat dari bahan sesuai pada gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk serta arahan dari direksi Pekerjaan dengan tinggi ± 250 cm dari permukaan tanahdan dicat dasar warna yang sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisiinformasi mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :
Nama Kegiatan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan
Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
Sumber dana
Jangka waktu
Nama penyedia jasa. 

3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Pada pelaksanaan pekerjaan pengukuran ini akan kami laksanakan dengan terlebih dahulu mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan.
Perusahaan kami akan melaksanakan Pengukuran revisi uitzet situasi dan penampang penyesuaian gambar desain pelaksanaan yang berpedoman pada titik tetap yang ditentukan oleh direksi sebagai dasar mutual check awal.
kami akan memasang patok tetap, pada tempat yang tidak mudah berubah kedudukannya, serta patok-patok pembantu yang diberi nama dengan ukuran sesuai petunjuk direksi lapangan. 
Pemasangan patok-patok tersebut harus disetujui oleh Direksi/pengawas lapangan.
Pelaksanaan pengkuran akan melibatkan Tenaga terampil /ahli yaitu juru ukur dan juru gambar, untuk mendapatkan titik-titik yang tertuang dalam gambar dengan penentuan elevasi sesuai pada gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk serta arahan dari Direksi Pekerjaan, hasil data pengukuran tersebut akan kami gunakan pula untuk acuan mutual check 0 % dilapangan, yang dalam pelaksanaannya tetap melibatkan pihak dari pemilik Pekerjaan/Direksi Pekerjaan.
Pelaksanaan pengukuran ini akan kami laksanakan mulai dari awal pelaksanaan untuk menentukan elevasi dan titik-titk serta dimensi yang telah disetujui hingga pada masa pelaksanaan pekerjaan bertujuan agar saat pelaksanaan nantinya tidak terjadi kesalahan 
Setelah selesai melakukan pengukuran dan menentukan titik-titik patok langkah selanjutnya adalah melakukan pemaangan patok yang telah ditentukan pada data pengukuran dengan dibantu oleh para tukang untuk memasang patok/Bouplank dan benang sesuai pada gambar, pelaksanaan Pasangan Bouplank ini akan kami laksanakan saat sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan hingga saat pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan.
Dokumen data ukur wajib diadakan dan diserahkan pada pemberi tugas, dokumentasi yang dimaksud antara lain :
  • Buku ukur yang telah diperiksa dan disetujui
  • Gambar hasil uitzet yang asli
  • Gambar revisi desain yang berdasarkan hasil uitzet yang akan menjadi dasar volume dan pelaksanaan diatur / ditetapkan oleh pemilik / pemberi tugas, sebagai dasar mutual check awal dan akhir. 
4. Pembuatan Los Kerja/Direksi Keet
Direksi keet merupakan Kantor Direksi yang digunakan untuk kegiatan operasional semua pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan untuk melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalam direksi keet dilengkapi dengan  :
Buku tamu untuk menampung pesan dan saran.
  • Buku perintah direksi dan catatan-catatan perubahan atas revisi pekerjaan.
  • Almari, meja tulis, kursi, dan papan tulis.
  • Kotak obat (P3K).
  • Gambar-gambar pelaksana dan disertai foto copy dokumen kontrak dan catatan-catatan lainnya seperti kurva S dan Schedule pekerjaan yang ditempelkan pada dinding di ruang kontraktor. 
Direksi keet juga dilengkapi dengan gudang penyimpanan material dan peralatan para pekerja.
Atap bangunan direksi keet ini menggunakan seng gelombang/asbes gelombang atau sesuai dengan kehendak Direksi sementara untuk bangunan dindingnya menggunakan multiplek dan triplek dengan tujuan agar mudah dibongkar pasang.Sementara untuk lantai kita buat dengan lantai plesteran dari beton dengan campuran semen, pasir dan kerikil.
Untuk bangunan gudang material kami akan menggunakan atap dari seng dengan ventilasi yang tidak terlalu banyak agar material tidak langsung berhubungan dengan matahari dan udara luar secara langsung.Untuk lantai menggunakan plesteran dari bahan air semen dan pasir pasang.
 Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya akan ditempatkan sedemikian rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan,
Bangunan kantor dan fasilitas lainnya akan dibuat dengan kekuatan struktural yang memenuhi syarat,
Bangunan kantor dan fasilitas akan dibuat pada elevasi yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, diberi pagar keliling, dilengkapi dengan jalan masuk dari kerikil serta tempat parkir.

5. Mobilisasi dan Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, pada tahap awal pelaksanaan adalah memobilisasi tenaga kerja, bahan kebutuhan penyedia dan  peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Tahapan yang akan dilaksanakan dalam periode mobilisasi ini adalah :
Mobilisasi personil lapangan yang memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) menurut cakupan pekerjaannya.
Mobilisasi/pemasangan peralatan sesuai dengan dengan daftar peralatan  yang tercantum dalam penawaran.
Pelaksanaan Mobilisasi akan dilaksanakan dengan jalur darat dengan menggunakan alat angkut tronton yang merupakan milik sendiri.
Adapun dalam pelaksanaan Mobilisasi ini akan kami lakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Mobilisasi pada awal sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan dengan memobilisasi  secara keseluruhan perlatan  sesuai kebutuhan yang di  inginkan oleh Direksi pekerjaan nantinya dilapangan, dan Demobilisasi Peralatan yang akan kami lakukan di akhir pelaksanaan pekerjaan hampir selesai atau bertahap sesuai setelah tidak dibutuhkannya lagi peralatan tersebut dilapangan.
Satuan pada kuantitas pelaksanaan pekerjaan mobilisasi ini adalah Lumpsum.
Guna menjaga kelancaran Pekerjaan tentunya kami selaku pihak kontraktor akan melakukan pengaturan arus lalu lintas selama masa pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

II. PEKERJAAN PENGAMAN TEBING
1. Galian Tanah Lumpur dan Pasir (A)
Untuk pekerjaan galian tanah Lumpur/Pasir digunakan dengan alat berat jenis excavator di laksanakan pada pekerjaan galian untuk Normalisasi badan sungai dengan metode kerja sebagai berikut  :
Galian tanah Lumpur/pasir  adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah lumpur berpasir pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilaksanakan dengan mengunakan alat berat berupa Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah lumpur pasir dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah lumpur, pasir dan kerikil.
Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau.
Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi,  Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki. Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.
Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu pekerjaan lain ataupun pekerjaan saat penggalian itu sendiri, pelaksana pekerjaan harus selalu ada di lapangan untuk mengarahkan operator excavator dalam bekerja.
Jika dikehendaki Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang akan dipergunakan untuk timbunan kembali, dimana dipilih tanah yang memenuhi syarat, untuk tanah yang tidak memenuhi syarat dibuang dengan persetujuan Direksi pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan ini harus selalu diawasi oleh pelaksana lapangan, dimana Pelaksana  tersebut  harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang dekat  dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akan ditimbun.
Begitu seterusnya sampai pekerjaan selesai sesuai dengan gambar kerja dan perhitungan dalam pembuatan MC-0%.
Volume Pekerjaan : 395.09 M3 
Waktu yang direncanakan : 2.00 Minggu 
: 15.00 HK 
Tenaga Yang dibutuhkan 
Pekerja : 0.04 Org/M3 
Mandor : 0.00 Org/M3 
Kebutuhan Tenaga 0.05 
Dibulatkan : 1.00 Regu 
Bahan Yang digunakan : Tidak Ada Bahan digunakan 
Kebutuhan Bahan 
Alat yang digunakan : Excavator 
Kapasitas alat : 24.13 M3/Jam 
Koefisien Alat : 0.041 /Jam 
Jam Kerja Efektif / Hari : 8.00 Jam 
Kapasitas Alat / Hari : 193.03 M3/ Hari 
Kabutuhan alat : 0.489 
Dibulatkan : 1.00 Unit 

2. Pas. Batu kali/Belah 1 Pc : 4 Pp
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan pemasangan batu kali.
Pembuatan profil :
Memasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
Memasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
Memasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Mengusahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
Mengikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih kuat.
Memasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
Mengecek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat,demikian juga peilnya.
Pemasangan batu kali/Batu Gunung :
  1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
  2. Memasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir.
  3. Menyiapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
  • Sebelum Memulai pekerjaan pas. Batu kali/Batu Gunung kontraktor akan Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya :
  • Pasir sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran.
  • Semen sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran.
  • Air sebagai bahan pengikat hidrolis semen dan pasir.
  • Batu kali sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali.
  • Gerobak sebagai alat pengangkut bahan-bahan.
  • Sekop sebagai alat pengambil semen dan pasir.
  • Ayakan sebagai alat untuk mengayak pasir sehingga didapat pasir yang halus dan homogen.
  • Cetok digunakan sebagai alat untuk membantu mengaya pasir.
  • Concrete Mixer digunakan untuk mengaduk campuran semen dan pasir.
  • Semua pekerjaan pasangan untuk pondasi boleh dikerjakan atau dimulai apabila galiannya telah diperiksa dan disetujui ukurannya/kedalamannya serta kedudukan as-asnya oleh Direksi. 
  • Galian pondasi dikerjakan sesuai gambar, bila bagian yang digali ternyata tanahnya lunak, maka diteruskan hingga mencapai tanah keras sesuai petunjuk Direksi.
  • Galian Pondasi cukup lebar dan dilebihkan dari ukuran dalam gambar agar  untuk bekerja dan sisi-sisinya dijaga dari longsor.
  • Pekerjaan pasangan digunakan campuran 1 Pc : 4 Ps yang diaduk menggunakan concrete Mixer.
  • Jika pemasangan pondasi batu belah terpaksa dihentikan maka ujung penghentian pondasi bergigi agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. 
  • Pasangan batu terdiri batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran minimun 30 cm, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.
  • Pemasangan batu kali tidak boleh dijatuhkan dari atas, jadi diatur dengan baik agar tidak berongga.
  • Pekerjaan pasangan batu mencakup pekerjaan pengadaan, pencampuran dan pemasangan. Pasangan batu dibuat dengan perbandingan campuran material = 1 Semen : 4 Pasir. Pasangan batu yang dikerjakan harus sesuai dengan dimensi dan elevasi Bangunan  yang akan dibuat berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan. Pembuatan mortar pasangan batu dilakukan dengan menggunakan alat jenis concrete mixer dan alat bantu seperti ember, kotak adukan, cangkul, sekop, kereta dorong, kasut kayu dan lain-lain.
  • Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa akan menyerahkan gambar detail rencana  pelaksanaan  pekerjaan  pasangan  batu  dengan  perbandingan  campuran  1 Semen : 4 Pasir. Dan  akan  menyerahkan  contoh  jenis  bahan  pasangan  batu  campuran  1 Semen : 4 Pasir kepada Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan. Serta akan menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan melaksanakan pekerjaan pasangan batu campuran 1 Semen : 4 Pasir kepada Direksi Pekerjaan.
    Penyedia Jasa akan menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi pelindung kepala, menutup hidung, sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa akan menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara apabila terjadi kecelakan kerja.
  • Pasangan batu campuran 1 Semen : 4 Pasir dilakukan dengan cara manual dan untuk pengadukan mortar menggunakan alat mekanik yaitu concrete mixer serta alat bantu seperti ember, kotak adukan, cangkul, sekop, kasut kayu/besi, kereta dorong dan lain- lain.
  • Mortar pasangan batu harus terbuat dari bahan semen, pasir dan air dengan perbandingan campuran 1  Semen  : 4  Pasir.  Semua   bahan mortar harus dicampur sampai   merata dengan menggunakan alat concrete mixer   sehingga   diperoleh hasil yang memuaskan.
    Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen dalam keadaan kering. Penyedia Jasa akan membuat takaran yang sama ukuran- ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
    Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan batu, lokasi pekerjaan harus dibuat profil penampang rencana pasangan batu yang akan dipasang dan harus berdasarkan gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. Lokasi pembuatan adukan atau menempatan alat pengaduk diatur sedemikian rupa agar dapat menjamin kelancaran pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin tercapainya mutu adukan yang baik dan terlindung. Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang akan dikerjakan. Pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari tanah sekitarnya).
  • Kotak adukan diletakan ditempat datar tepat berada dibawah alat pengaduk/concrete mixer  dan  dilokasi  yang  memudahkan  bagi  petugas  pengaduk  dan  pengangkutan adukan ke lokasi kerja.
    Drum air ditempatkan didekat alat pengaduk, kotak-kota takaran disiapkan secukupnya dilokasi timbunan pasir dan semen. Gerobak pengangkut adukan dan ember disiapkan dekat alat pengaduk kearah konstruksi yang akan dikerjakan. Material batu yang akan dipasang harus didekatkan dengan lokasi pekerjaan, agar memudahkan dalam pekerjaan. Pada bagian dasar pemasangan batu harus diberi mortar terlebih dulu baru dipasang batu. Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan menggunakan sendok adukan/sekop/cangkul.
  • Pemasangan batu dilakukan dengan menggunakan alat bantu kasut kayu atau besi dan palu besar/godem dan lain-lain. Apabila dalam pembentukan dimensi pasangan batu memerlukan dimensi batu yang ukuran kecil, maka dilakukan pemecahan batu dengan menggunakan alat bantu palu besar/godem. Pada bagian permukaan sisi luar pasangan batu yang sudah terbentuk harus diratakan sesuai dimensi rencana bangunan yang dibuat. Adukan mortar harus secepatnya dibawa ke tempat pemasangan dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar.
Bahan pasangan batu dibuat dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir harus menggunakan  bahan antara lain :
a. Semen
  • Semen   harus   disediakan   oleh   Penyedia Jasa dari   hasil   produksi pabrik yang disetujui  oleh Direksi Pekerjaan. 
  • Semen   harus terbungkus dalam   kantong-kantong   yang cukup   kuat untuk tahan penanganan kasar. 
  • Segera  setelah  diterimanya di lapangan kerja,  semen akan disimpan  dalam penyimpanan yang kering,  tahan air  dan  diberikan ventilasi yang  memadai,  dengan pencegahan penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh Penyedia Jasa harus sesuai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
b. Batu Kali/Belah
  • Material batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet.   Batu yang digunakan batu belah atau batu bulat, batu kali yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori. Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama-sama dan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 
c. Pasir Pasang
  • Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm atau berdasarkan petunjuk Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih, keras, padat, tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton. 
d. Air
  • Air yang digunakan pada pencampuran  mortar  dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir adalah air bersih dan bebas dari kotoran, tidak mengandung endapan lumpur,  zat-zat organik, alkali,  garam atau tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan lemak. 
Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan akan diamankan agar tidak terjadi kecelakaan, baik akibat terinjak, kejatuhan atau lain sebagainya yang bisa menyebabkan terluka ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan dengan cara menempatkan alat ditempat yang aman atau dibawa ke work shop atau digudang penyimpanan alat.
Dan untuk material yang digunakan khususnya bahan semen yang masih terbuka akan ditutup dan ditempatkan ditempat yang aman jauh dari jangkauan anak-anak agar tidak terjadi kecelakan akibat menghirup debu semen atau termakan bahan semen tersebut. Sedangkan material batu dan pasir akan ditempatkan dilokasi yang tidak mengganggu aktifitas kegiatan atau masyarakat yang melewatinya.
Pengukuran pekerjaan pasangan batu dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir diukur menurut dimensi dan elevasi yang sudah dipasang sesuai dengan bangunan yang dibuat berdasarkan gambar rencana.
Pembayaran pasangan batu dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir   dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3) yang telah ditetapkan dalam Bill Off Quantity (BOQ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.
Volume Pekerjaan                                                      :     1,087.01     M3       
Waktu yang direncanakan                                        :     6.00     Minggu       
                                                                                      :     47.00     HK       
                                       
Tenaga Yang dibutuhkan                         Pekerja    :     1.50     Org/M3       
                                                                     Tukang    :     0.75     Org/M3       
                                                        Kepala Tukang    :     0.08            
                                                                    Mandor    :     0.08     Org/M3       
Kebutuhan Tenaga                                                         2.40            
                                                               Dibulatkan    :     2.00     Regu       
                                       
Bahan Yang digunakan                           Cement    :     3.260     Sak     3,543.7     Sak
                                                          Pasir Pasang    :     0.520     M3     565.2     M3
                                                      Batu Kali/Belah    :     1.200     M3     1,304.4     M3
                                       
Alat yang digunakan                                                  :     Alat Bantu           
                                       
Kapasitas 1 Regu / Hari                                            :     12.20     M3/Hari       
Jam Kerja Efektif/Hari                                              :     7.00     Jam       
Kebutuhan Tenaga                                                    :     0.65            
                                                                dibulatkan    :     2.00     Regu

3. Siaran 1 : 3
Sebelum dilaksanakan siaran 1 : 3  permukaan yang akan disiar dan diplester terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan dikeruk serta dibasahi secukupnya agar terjadi ikatan yang kuat antara plester dengan pasangan.
Tebal plesteran adalah 2 cm dan untuk siaran tebal minimalnya 1 cm dari permukaan batu. Sebelum plesteran dilakukan diantara batu- batu harus dikorek sedalam 1-2 cm dibawah permukaan batu.
Bagian plesteran dan siaran harus selalu dijaga dan dipelihara kelembabannya jangan sampai terkena matahari secara langsung untuk menhindari penguapan air yang terlalu cepat sehingga akan menurunkan kekuatan dari plesteran itu sendiri.
  • Menyiapkan semua material yang diperlukan, yaitu pasir, semen dan air. Air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
  • Menyiapkan campuran adukan dengan perbandingan 1 pc : 3 ps.
  • Pasir dimasukkan ke dalam gentong molen terlebih dahulu kemudian semen dengan perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa sudah campur baru diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan posisi molen masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/ campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
  • Spesi dibawa ke tempat pasang plesteran dimana tukang dan pembantu tukang sudah siap ditempat
  • Sebelum Siaran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
  • Pekerjaan Siaran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan dengan air semen.
  • Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena sust pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 hari berturut-turut.
  • Siaran dibentuk sesuai gambar kerja atau sesuai petunjuk Direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
Volume Pekerjaan : 819.80 M2
Waktu yang direncanakan : 2.00 Minggu
: 15.00 HK
Tenaga Yang dibutuhkan
 Pekerja : 0.30 Org/M2
Tukang : 0.15 Org/M2
Kepala Tukang : 0.02 Org/M2
Mandor : 0.03 Org/M2
Kebutuhan Tenaga 0.50
Dibulatkan : 1.00 Regu
Bahan Yang digunakan
Cement : 0.097 Sak 79.4 Sak
Pasir Pasang : 0.018 M3 14.8 M3
Alat yang digunakan : Alat Bantu
Kapasitas 1 Regu / Hari : 26.25 M2/Hari
Jam Kerja Efektif/Hari : 7.00 Jam
Kebutuhan Tenaga : 0.57
dibulatkan : 1.00 Regu .

Dan Seterusnya. . . .
untuk melihat contoh 
Download Link Xls Disini

Terima kasih semoga bermanfaat